Wednesday, September 23, 2015

Adnan Buyung Nasution Meninggal Dunia

Innalillahi wainna ilahi rajiun.  Kabar duka datang dari pengacara kondang Tanah Air Adnan Buyung Nasution. Diketahui ia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) pada Rabu (23/9/2015) pukul 10.14 WIB.  Sontak, kabar tersebut pun langsung mengundang sorotan publik khususnya para pengguna jejaring sosial.

Saking banyaknya publik yang merasa kehilangan sosoknya, perbincangan terkait Adnan Buyung pun menjadi topik yang banyak dibahas onliner. Terlihat, kata kunci "Adnan Buyung Nasution" berada di jajaran trending topic Twitter.
Pengacara ini sebelumnya memang memiliki riwayat gagal ginjal sejak Desember 2014. Sehingga harus melakukan hemodialisi atau cuci darah tiga kali dalam sepekan. Tak hanya itu, Adnan Buyung juga menderita sakit jantung dan darah tinggi. Sehingga ia pun harus rutin mengonsumsi obat untuk mengobati penyakit tersebut.
Rencananya jenazah Adnan Buyung akan langsung dibawa ke rumah duka di Poncol Lestari nomor 7 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Selamat Jalan Bang Buyung.

Saturday, September 5, 2015

Wow, Anggita Sari bertarif 8 juta per jam

Prostitusi memang tidak mengenal kalangan. Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menangkap jaringan prostitusi yang melibatkan artis dan model cantik berinisial AS, 23 tahun. AS ditangkap di tempat yang berbeda dengan empat perempuan lainnya yang berprofesi sales promotion girl (SPG), masing-masing berinisial CL, CT, CN, dan CK.

“Kelimanya menjadi korban trafficking dari muncikari yang berinisial YY dan BS, yang saat ini masih buron,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Takdir Mattanete, Kamis, 03 September 2015.

Dalam aksinya, jaringan ini menggunakan media sosial, seperti grup BlackBerry Messenger dan Facebook, untuk menyebarkan foto-foto perempuan yang bisa memuaskan nafsu para pria hidung belang. Selanjutnya, para konsumen yang ingin dilayani SPG ini harus menghubungi YY untuk menyepakati harganya yang dibanderol Rp 1-2 juta per jam.

Sementara itu, tarif artis seperti AS bisa mencapai Rp 8-10 juta per jam. “Pola pembayarannya tergantung kesepakatan, ada yang bayar setengahnya dulu, ada pula yang langsung tunai untuk sekali pakai,” katanya.

Kasus ini terkuak setelah polisi menggerebek empat SPG itu di salah satu hotel di Surabaya. Mereka diminta YY melayani pria hidung belang di hotel tersebut. Selanjutnya, polisi juga mendapatkan informasi soal adanya tindak pidana human trafficking di hotel yang berbeda, yaitu di salah satu hotel di Jalan Embong Malang, Surabaya.

Setelah penggerebekan, polisi menemukan artis dan model cantik AS dalam kondisi mabuk berat. Ia diduga telah melayani tamunya karena disuruh BS. “Bahkan, setelah kami tes urine, dia positif mengkonsumsi narkoba jenis ekstasi,” kata dia.

Adapun barang yang berhasil disita polisi adalah 28 kondom yang belum dipakai, uang sebesar Rp 13,2 juta, 3 kunci kamar hotel, 5 ponsel, dan 3 tagihan hotel. “Kami akan kembangkan kasus ini hingga menemukan muncikarinya,” ucapnya.

Takdir menambahkan, berdasarkan hasil keterangan sementara dari AS, ia pergi ke Surabaya untuk melakukan syuting sinetron, sehingga ia berada di Surabaya sejak Senin, 31 Agustus 2015. Namun polisi menduga sudah ada beberapa pria hidung belang yang sudah dilayaninya.

“Jumlahnya kami belum tahu berapa, bahkan juga belum tahu apakah pelanggannya itu dari kalangan pejabat, pengusaha, atau warga biasa,” katanya.

Selain itu, AS mengaku kepada penyidik bahwa baru kali ini mengkonsumsi narkoba jenis ekstasi, sehingga sangat terlihat mabuk berat. “Kami belum bisa mendalami keterangannya karena dia masih dalam kondisi mabuk,” ucapnya.
fashion wanita

Wednesday, September 2, 2015

Bener gak sih,,, Buwas dicopot dari Kabareskrim menjadi kepala BNPT ?

Bener gak sih. KABARESKRIM Komjen Pol Budi Waseso dikabarkan sebentar lagi tak lagi menjadi orang nomor satu di tubuh korps reserse. Saat ini berkembang kabar bahwa Jenderal bintang tiga asal Pati, Jateng itu akan dicopot dari jabatannya. 
Jenderal yang akrab disapa Buwas itu disebut-sebut akan digeser menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dalam posisi itu, Buwas menggantikan Irjen Pol Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. 
"Itu masih rencana," kata seorang sumber di Mabes Polri. 
Belum banyak diketahui mengapa Buwas yang selama ini dikenal galak menangangi kasus-kasus besar dan dekat dengan Wakapolri Budi Gunawan bisa terpental dari jabatannya yang mentereng. 
Beberapa kalangan pun mengaitkan pencopotan Buwas ini dengan pernyataan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta publik jangan kaget kalau ada pencopotan pejabat yang bekerja tidak sesuai aturan dan membuat kondisi ekonomi menjadi sulit. 
"Penegak hukum jangan gaduh. Silakan tangkap pelaku korupsi tapi nggak perlu gaduh dan bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Jadi jangan kaget kalau ada pejabat yang dicopot," ujar Luhut saat menggelar acara silaturahmi bersama pimpinan redaksi media di kantornya. Sampai berita ini diturunkan Buwas masih menjabat KABARESKRIM.